“Aku heran sama ibumu, meski udah disakiti sama orang lain tapi kok ya ibumu masih baik aja sama orang itu.” Ungkap salah seorang teman ibuku padaku.
Aku hanya tersenyum mendengarnya.
Kali ini aku ingin bercerita kembali tentang sisi kelebihan ibuku dalam aspek sosial.
Rumahku setiap hari pasti selalu aja ada orang yang berkunjung. Pengunjungnya adalah teman-teman ibu. Bahkan aku sampai memimpikan bahwa suatu saat aku ingin kayak ibu punya teman banyak dan sering main ke rumah.
Kehidupan ibuku memang tak semulus jalan tol. Pada usia remaja dimana ia sedang butuh perhatian penuh dari orang tuanya justru sang orang tua bercerai. Alhasil beliau tinggal bersama kakek dan neneknya.
Ibukku tak ingin terlarut dalam kesedihan sehingga ia lebih memilih memperbanyak teman dan sahabat dalam kehidupannya. Bahkan kini sahabatnya sudah seperti keluarganya sendiri.
Kehidupan bersosialisasi dengan orang lain memang punya seni sendiri. Karena setiap orang memiliki karakter yang berbeda. Seringkali aku melihat kebaikan ibu dimanfaatkan semena-mena oleh orang yang tak bertanggung jawab. Kadang pembantu ibu juga membicarakan ibu. Pernah dulu aku karena masih SMA dan labil emosinya, mendengar ibu dibicarakan di belakang oleh pembantu ibu membuat aku naik pitam. Aku marah dihadapan pembantu tersebut.
Ketika ibu tahu aku marah dengan pembantu tersebut malah aku dimarahin balik 😀
“La kita tidak boleh seperti itu. Kita harusnya lebih banyak lagi membantu orang seperti mereka.” nasehat ibu padaku.
Kadang aku heran ibu begitu baik dengan orang yang sudah berlaku semena-mena dengan ibu. Tapi bukankah Islam yang mengajarkan untuk berbuat baik kepada siapapun. Kita dilarang untuk mendendam. Sungguh ibuku adalah suri tauladan yang baik.
“La bagi ibu ya. Tugas kita adalah berbuat baik kepada siapapun baik yang telah menyenangkan hati kita ataupun yang menyakiti hati kita. Masalah mereka mau membalas dengan kebaikan atau tidak itu bukan urusan kita. Cukuplah berharap kepada Allah saja.”
Itulah nasehat ibu padaku. Nasehat ibu memang benar adanya dan jadi kunci suskes dalam kita Bermuamalah pada orang lain. Mengharapkan balasan dari orang lain itu sungguh melemahkan hati. Berharaplah hanya pada Allah sang pemilik raga dan kehidupan ini.