Pada tahun 2018, klinik yang ada di utara Istanbul atau Northern Clinic of Instanbul melakukan penelitian terhadap enam puluh orang. Penelitian apakah gerangan yang dilakukan terhadap enam puluh orang itu? Ternyata enam puluh orang tersebut menjadi objek penelitian untuk mengevaluasi efek penggunaan komputer dalam jangka panjang terhadap produksi dan penguapan air mata.
Enam puluh orang itu dikategorikan menjadi dua kelompok. Tiga puluh orang pertama masuk kategori kelompok studi, kelompok yang diamati dalam penelitian ini. Tiga puluh orang ini adalah mereka yang sehari-harinya menggunakan komputer lebih dari delapan jam. Kemudian tiga puluh orang sisanya masuk dalam kategori kelompok kontrol, kelompok yang menjadi perbandingan. Kelompok kontrol ini adalah mereka yang sehat dan sehari-harinya tidak menggunakan komputer dalam waktu satu jam. Mereka diamati dari pukul 08.00 pagi sampai 17.00 sore.
Orang-orang yang ada di kategori kelompok studi ini sebagian besar terdiri dari staf yang bekerja sebagai sekretaris dan petugas pemrosesan informasi yang bekerja di Northern Clinic of Instanbul. Sedangkan mereka yang memiliki penyakit sistemik mata yang tidak dapat disembukan dengan kacamata, individu yang menjalani operasi mata terbuka atau laser, dan kasus yang menggunakan obat mata, obat tetes air mata buatan, atau lensa kontak tidak termasuk dalam penelitian ini.
Orang-orang yang masuk dalam kategori kelompok studi ini diperiksa dua kali. Pertama, sebelum mereka bekerja pada pukul 8 pagi. Kedua, setelah jam kerja selesai pada pukul 5 sore. Intinya adalah setelah penggunaan komputer selama kurang lebih delapan jam.
Apa saja yang diperiksa? Pertama, hal yang akan diperiksa adalah waktu pecahnya air mata atau tear break-up time (TBUT) pada pagi dan sore hari. TBUT ini mengukur seberapa lama waktu yang diperlukan bagi lapisan air di permukaan mata untuk runtuh atau hancur. Kemudian hal yang diperiksa berikutnya adalah hasil tes Schrimer (dengan anestesi topikal) dan skor indeks penyakit mata.
Penasarankah bagaimana hasilnya?
Hasilnya adalah penggunaan komputer dalam jangka waktu yang panjang akan menyebabkan ketidakstabilan dalam distribusi air mata pada permukaan mata, sehingga menyebabkan mudahnya penguapan tetesan air mata.
Selain itu penggunaan komputer dalam jangka panjang dapat menyebabkan penyakit mata kering tipe evaporatif. Singkatnya mata kering tipe evaporatif ini terjadi karena berkurangnya lapisan air mata yang disebabkan penguapan yang berlebihan.
Sebenarnya Apa Penyebab Mata Kering?
Dari cerita penelitian diatas, apakah kamu merasakan juga ketika lama menatap layar, mata menjadi kering? Aku bisa mengatakan bahwa penelitian itu benar aku rasakan apa adanya. Semakin lama menatap layar komputer, apalagi aku yang seorang pekerja remote. Teman kerjaku ada dua yakni komputer dan smartphone, maka makin menjadi lah mata keringku.
Sebenarnya, apa sih penyebab utama mata kering? Untuk kita yang bukan ahli medis, mendefinisikan penyebab utama mata kering bisa dengan cara sederhana.
Penyebab utama mata kering adalah karena mata tidak cukup memproduksi air mata agar mata tetap lembap. Atau karena air mata kita terlalu cepat menguap. Seperti hasil penelitian diatas tentang mata kering tipe evaporatif yang membuat mata kita kekurangan air mata karena terlalu cepat menguap.
Dan tahukah kamu bahwa kita yang hidup di zaman teknologi, yang tak cukup punya satu layar gadget saja, sangat rentan terhadap mata kering ini. Apalagi ditambah dengan kebiasaan-kebiasaan tidak sehat si digital savvy, orang-orang yang tak pernah jauh dari dunia digital dan akan lebih cemas jika smartphone-nya tertinggal daripada dompetnya tertinggal, makin memperburuk kondisi mata kering.
4 Kebiasaan Digital Savvy yang Bikin Mata Kering Makin Parah
Aku si pekerja remote yang hampir lebih dari delapan jam menatap layar komputer, istirahat pun masih buka smartphone, tak lepas dari kebiasaan-kebiasaan berikut ini yang makin memperparah kondisi mata keringku.
Jujur, hampir satu tahun terakhir ini, aku merasakan mataku cepat sekali pegal, mata sepet, dan kering. Bahkan rasanya mataku sebelah kanan ada yang mengganjal rasanya. Namun, memang butuh kebiasaan baru yang ditekuni untuk terhindar dari mata kering yang makin parah.
Apa saja kebiasaan yang dilakukan digital savvy yang membuat mata kering makin parah?
1. Berlebihan Menatap Layar Tanpa Jeda.
Ini biasa banget aku lakukan. Entah karena saking asyiknya, mataku ini baru beranjak dari layar komputer hanya ketika aku ingin ke belakang saja atau pas istirahat. Bisa dibilang itu berjam-jam. Bahkan saat istirahat, mataku serasa tidak bisa beristirahat karena kembali menatap layar smartphone.
Kebiasaan ini tidak baik karena ketika kita berlebihan menatap layar komputer atau peranti digital lainnya, itu membuat mata kita fokus dan kurang berkedip. Kedipan mata yang sedikit ini membuat cairan mata kita cepat mengalami penguapan sehingga membuat mata kita kering.
2. Tidak Menjaga Kelembapan di Sekitarnya
Apa hubungannya? Ini aku merasakan sekali, ketika fokus bekerja secara online di depan komputer, aku cenderung lupa dengan hal-hal di sekitar termasuk tingkat kelembapan ruanganku. Dan ternyata berpengaruh terhadap penguapan cairan mataku.
Bila ruangan tempat kita menatap komputer itu terlalu panas atau dingin bisa mempercepat proses penguapan cairan air mata yang membuat mata kita menjadi kering.
3. Kurang Minum Air Putih
Ternyata kurang minum air putih bagi seorang digital savvy, tak hanya berbahaya untuk ginjal, tapi juga untuk mata kita. Semakin kita kurang minum air putih, kita akan dehidrasi dan mengurangi produksi air mata. Sehingga akan membuat mata kita kering.
4. Tidak Menggunakan Tetes Mata Lubrikan
Ini, nih, aku juga sering melewatkan ini. Sudah tahu mata cepat kering dan memang rentan menjadi kering karena terlalu banyak aktivitas di depan komputer. Namun, tetap saja tidak teratur untuk menggunakan tetes mata lubrikan. Tetes mata ini bisa membantu untuk membuat mata menjadi lembap sehingga mencegah mata kering menjadi semakin parah.
Apa Saja Gejala Mata Kering?
Ternyata gejala yang aku rasakan selama ini adalah gejala mata kering. Inilah yang akan kamu rasakan apabila mengalami mata kering.
- Mata pegal, kamu merasakan ada rasa tidak nyaman di matamu seperti berat untuk berkedip atau nyeri.
- Mata sepet, rasanya mata terasa berat saja.
- Mata kering, seperti tidak ada kelembapan di mata.
- Mata terasa gatal sehingga kamu akan cenderung untuk terus mengucek mata.
- Mata menjadi kemerahan.
- Mata menjadi sensitif terhadap cahaya.
- Penglihatan kabur.
Apakah kamu merasakan gejala-gejala tersebut?
Bahaya Mata Kering Bila Tak Segera Ditangani
Karena merasa mata kering ini sesuatu yang biasa, jadi rasanya tak perlu penanganan khusus, ternyata itu salah. Dan aku pernah mengabaikan itu sehingga rasa tidak nyaman masih kurasakan sampai sekarang. Sebenarnya apa bahayanya bila mata kering tak segera ditangani?
Bahaya utamanya menurut DR Dr. Tri Rahayu, SpM(K), FIACLE, selaku Dokter Spesialis Mata dan Ketua Contact Lens Service JEC Hospitals and Clinics, dalam acara JEC Eye Talks mengatakan bahwa,
“Karena gejala mata kering ini tidak cukup mengganggu secara signifikan maka banyak yang menyepelekannya. Padahal apabila mata kering tidak diatasi dengan baik akan menurunkan produktivitas dan kualitas hidup lantaran penderita tidak bisa beraktivitas dengan optimal. Bahkan ditambah dengan ketergantungan terhadap obat-obatan. Lebih parahnya adalah bisa merusak permukaan mata akibat peradangan atau infeksi. Tingkat kerusakannya nanti bisa ringan atau berat dengan durasi temporer atau permanen.”
Wah, mengerikan bukan? Ini hal yang selalu kusepelekan ternyata dampaknya bisa mengerikan itu. Jangan sampai harta paling berharga kita yakni mata menjadi rusak hanya karena mata kering yang kita sepelekan tanpa ditangani dengan baik.
Kira-kira Siapa Saja yang Paling Rentan Terkena Mata Kering?
Sebenarnya kelompok digital savvy bukanlah yang paling rentan nomor satu terkena mata kering, hanya karena gaya hidup yang tak bisa lepas dari layar perangkat digital, membuat para digital savvy ini menjadi mayoritas kelompok yang rentan juga terhadap penyakit mata kering ini. Selain digital savvy, siapa saja yang rentan terhadap mata kering ini?
- Orang yang sudah berusia lebih dari 50 tahun. Ibuku pun mengalami mata kering ini karena faktor usia.
- Sebagian besar adalah perempuan.
- Orang yang kekurangan vitamin A atau asam lemak omega-3.
- Memiliki kondisi autoimun tertentu.
- Menggunakan lensa mata.
Ada fakta mengejutkan di Indonesia tentang penderita mata kering ini.
- Prevalensi mata kering di Indonesia berkisar pada rentang 27,5% hingga 30,6% bahkan bisa lebih. Hal ini mengingat screen time orang Indonesia hampir 8 jam per hari dan melebihi rata-rata global.
- Pada tahun 2022, pasien di JEC Eyes Hospitals and Clinics melonjak 62% dibandingkan tahun sebelumnya.
- Empat tahun terakhir JEC Eyes Hospitals and Clinics menangani lebih dari empat ribu pasien mata kering.
Dari fakta-fakta itu, jangan sampai ya kita menjadi pesakitan rumah sakit karena mata kering. Lantas, bagaimana solusinya?
Cegah Mata Kering dengan 8 Kebiasaan Ini
Mata ini adalah aset utama dan berharga yang tiada harganya. Bila kita menjadi pesakitan karena mata kering, maka akan membuat produktivitas kita terganggu. Bukankah kita ingin tetap produktif sampai akhir hayat? Jadi, mulai sekarang cobalah kebiasaan baik ini dan ingat, ya, jangan mager!
- Terapkan Aturan 20-20-20.
Ini adalah saran yang diberikan oleh dokter mata ketika aku memeriksakan mataku. Jadi kita diminta untuk melihat objek yang jauhnya 20 feet ( 6 meter) selama 20 detik setiap 20 menit. Biar tidak lupa, nyalakan alarm di smartphone-mu.
Aturan ini memberikan waktu pada mata kita untuk semakin banyak berkedip. Dengan banyak berkedip akan mencegah penguapan tetesan air mata dan menjaga kelembapan mata.
- Posisikan Komputer Berada 15-20 Derajat di Bawah Ketinggian Mata
American Optometry Association merekomendasikan agar penempatan bagian tengah komputer yang kita pakai untuk bekerja berada 15-20 derajat atau sekitar 10-12,5 cm di bawah ketinggian mata. Tak hanya itu, aturlah jarak komputer dari mata sekitar 50-70 cm.
- Atur Waktu Screen Time.
Bila kamu bekerja 8 jam sehari di depan komputer, maka aturlah ketika istirahat untuk rehat sejenak dari layar perangkat digital apapun.
- Atur Pencahayaan Saat Menggunakan Komputer
Ada baiknya pencahayaan ketika kita menggunakan komputer berasal dari satu sisi.
- Atur Waktu Istirahat
Selain aturan 20-20-20 tadi, setiap 2 jam sekali cobalah untuk beristirahat dari layar digital selama 15 menit. Hal ini bisa meningkatkan produktivitas dan performa kerja dan memberikan perlindungan diri dari computer vision syndrom yang membuat ketidaknyamanan pada tubuh dan tak terbatas di mata saja.
- Konsumsi Vitamin A dan Omega-3
Sudah bukan rahasia bahwa vitamin A sangat baik untuk mata, lantas bagaimana dengan Omega-3? Penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi Omega-3 terbukti membuat gejala mata kering menjadi berkurang dan laju penguapan air mata menurun.
- Terapkan Gaya Hidup Sehat
Ini juga rahasia umum. Banyaklah minum air putih agar tubuh terhidrasi dan mata pun menjadi lembap.
- Gunakan Obat Tetes Mata.
Ini adalah perawatan diri (self-care) paling sederhana untuk si digital savvy agar tetap produktif. Obat tetes mata ini bisa didapatkan di toko obat terdekat. Gunanya dari obat tetes mata ini adalah membantu melembapkan mata.
Insto Dry Eyes, Si Mungil Pertolongan Pertama Untuk Mata Kering
Jangan tunggu mata kita bermasalah, baru beli obat tetes mata. Kalau pekerjaan kita sebagian besar dihabiskan di depan layar maka siapkan obat tetes mata. Dan aku menemukan obat mata yang memang khusus diperuntukkan untuk mata kering, yakni Insto Dry Eyes.
Insto Dry Eyes sebagai solusi mata kering sangat tepat menjadi pertolongan pertama untuk mata karena mengandung zat aktif hidroxyprophylmethyl selulose dan benzalkonium chloride. Zat aktif apakah itu?
Hidroxyprophylmethyl selulose dikenal juga sebagai hypromellose. Hypromellose mengembalikan sifat pelindung lapisan mukosa lapisan air mata dengan berikatan silang saat kontak dengan permukaan mata karena perbedaan pH, yang mengakibatkan penurunan pembersihan air mata. Dengan demikian, ini meningkatkan pelembab dan pelumasan permukaan mata
Hypromellose adalah pelumas permukaan mata yang aman dan efektif dalam menangani penyakit mata kering, terutama untuk pasien dengan gejala mata kering ringan hingga sedang.
Bila diibaratkan, mata kita layaknya rantai sepeda motor yang terus beraktivitas dan perlu pelumas agar bisa bekerja optimal.
Nah, sebagai seorang digital savvy, sudahkah ada tetes mata Insto Dry Eyes ini di samping komputermu?
Sudah Siapkah Kamu Si digital savvy Kerja Tanpa Drama dengan #InstoDryEyes, Si Mungil #SolusiMataKering?
Nah, sekarang kamu sudah tahu kan obat mata yang kamu butuhkan untuk #solusimatakering? Memang #InstoDryEyes ini jawabannya.
Kamu bisa membelinya di toko obat terdekat karena bebas dijual di pasaran.Harganya pun terjangkau, dijual dengan harga Rp18.000, kurang lah dari biaya satu gelas kopi di coffee shop.
Tentang izinnya, jangan khawatir. Insto Dry Eyes sudah terdaftar BPOM dengan nomor BPOM: DTL1438202146A1.
Cara pemakaiannya pun cukup mudah yakni teteskan 1-2 tetes mata, 3 kali sehari.
Ingat mata kering, ingat Insto Dry Eyes. Jangan sampai mata kering mengurangi produktivitasmu. Sekarang saatnya untuk tingkatkan produktivitas si digital savvy dengan Insto Dry Eyes.
Sumber dan Referensi
Effects of long-term computer use on eye dryness – PMC
Untreated Dry Eyes Can Lead to Eye Surface Damage – Rumah Sakit Mata JEC
Insto Dry Eyes 7.5 ml – Kegunaan, Efek Samping, Dosis dan Aturan Pakai – Halodoc