Setelah lepas dari bangku universitas diponegoro dengan jurusan statistika, alhamdulillah aku langsung diterima di sebuah institusi pembelajaran sepanjang masa yang biasa aku sebut universitas kehidupan. Sungguh berbeda sekali pembelajaran di universitas kehidupan dengan di universitas diponegoro yang pernah aku enyam selama beberapa tahun. Menariknya adalah pemberian materi pelajarannya. Kalau saat masih di bangku universitas diponegoro, sebelum ujian akan diberikan materinya terlebih dahulu. Namun, berbeda dengan universitas kehidupan yang seringkali memberikan ujian terlebih dahulu kemudian kita me-resume materi dan hikmah yang ada dari ujian itu.
Perbedaan yang lain pun adalah di universitas kehidupan ini kita tidak langsung dimasukkan langsung dalam satu jurusan yang awalnya kita inginkan. Seringkali kita dihadapkan dengan berbagai hal atau ujian beberapa macam kemudian kita baru menyimpulkan jurusan apa yang cocok untuk kita. Begitulah menurut analisisku. Mereka yang sukses menjadi orang besar di kehidupannya adalah mereka yang sudah mantap dan menekuni bidang atau jurusan apa yang ia minati dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Alhamdulillah NHW pertama dalam kelas matrikulasi Intitut Ibu Profesional sangat membuat diri ini flash back jauh apa yang sudah dijalani, apa yang menjadi kesenangan dan kebahagiaan, apa yang menjadi bakat dalam diri ini sehingga dengan ini bismillah aku memutuskan untuk menjawab NHW berikut ini.
1. Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Dengan melihat pada pengalaman masa laluku , kemudian passionku adalah membaca , menulis dan buku, pengakuan para kerabat akan tulisanku maka dengan ini semoga istiqomah, jurusan universitas kehidupan yang akan saya ambil adalah Writerpreneurship, sebuah istilah gabungan antara writing dan entrepreneurship. Maksudnya adalah menulis dalam writerpreneurship bukan sekedar menulis biasa namun menuliskan ide yang menjadi solusi atas setiap permasalahan. Karena begitu juga esensial dari sebuah bisnis adalah memberikan solusi atas sebuah permasalahan. Nah, perkara uang yang mengalir adalah konsekuensi dari solusi yang diberikan.
2. Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut?
Ada beberapa alasan kenapa aku ingin menekuni dunia writerpreneurship. Pada intinya adalah karena aku ingin menabung sebanyak-banyaknya saham di akhirat. Karena aku ingin menulis yang bermanfaat. Bayangkan bila satu tulisanku menjadi ilmu bermanfaat dan diterapkan untuk ribuan atau jutaan orang maka berapa banyak saham akhirat yang aku miliki. Alasan lainnya adalah sebagai berikut:
– Dengan menulis aku ingin menyebarkan virus positif.
Aku ingin mulai menulis untuk menyebarkan virus positif berupa semangat, inspirasi atau semacamnya.
– Menulis untuk media rasa syukur.
Sesungguhnya bila dihitung dengan jari tangan manusia maka nikmat yang Allah berikan takkan bias terhitung. Aku ingin menulis sebagai media rasa syukur. Pengingat kebaikan apa yang telah Allah berikan sehingga akan menjadi pengingat di kala aku down atau sedih.
– Menulis untuk membahagiakan diri.
Ada kebahagiaan tersendiri ketika berhasil menuntaskan sebuah tulisan kemudian bisa dibaca orang lain dan orang lain itu mendapatkan manfaat dari tulisan yang aku tulis.
– Menulis untuk sarana aktualisasi diri.
Aku adalah sosok perempuan yang sangat menyukai belajar dan menulis menjadi bagian dari aktualisasi diri. Aku bisa menulis impian-impianku dan ide-ideku
– Menulis untuk kebebasan finansial.
Aku yakin kemampuan menulis ini di masa sekarang dan masa depan masih relevan dan bisa menjadi salah satu pintu untuk mendapatkan kebebasan finansial.
3. Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan anda rencanakan di bidang tersebut.
Sejatinya setiap orang bisa menulis namun belum tentu pintar menulis. Nah ilmu menulis ini sederhananya bisa dipelajari dari tulisan yang sudah ada atau buku yang sudah ada. Maka strategiku untuk menuntut ilmu di bidang writerpreneurship adalah sebagai berikut:
– Banyak membaca berbagai macam buku dan diutamakan buku yang best seller kemudian dianalisis gaya penulisannya seperti apa.
– Mengikuti training dan mentoring kepenulisan.
Alhamdulillah aku sudah beberapa kali mengikuti training dan mentoring kepenulisan. Sekarang ini yang sedang berjalan adalah mengikuti kelas online yang diadakan oleh Asma Nadia
– Berelasi dengan kawan penulis dan penerbit
– Mulai menulis, menulis dan menulis.
Kemampuan menulis tidak akan terasah bila tidak digunakan untuk menulis. Maka aku akan mulai rajin menulis blog, artikel, social media dan merencanakan buku yang ingin aku tulis.
4. Berkaitan dengan adab menuntut ilmu , perubahan sikap apa saja yang anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
– Luruskan niat menulis untuk ibadah. Uang dan popularitas itu bonus
– Tidak menjadi sang procrastinator , menunda-nunda menulis dengan dalih menunggu waktu yang tepat.
– Rajin menulis setiap hari.
Semoga ke depannya bisa selalu istiqomah. Semangat Bermanfaat !!