Apa cara tercepat mencapai tujuan? Jawabannya tidak ada. Kecuali kamu punya pintu dan kantong doraemon. Sayangnya, itu hanya di televisi saja, bukan?
Namun, kamu bisa mempercepat jalan menuju tujuanmu dengan memantaskan diri. Hah, memantaskan diri? Terdengar klise ya?
Aku pernah ditertawakan teman-teman kerjaku dulu ketika aku memantaskan diri.
Namun, bagiku itu nyata adanya.
Formula memantaskan diri ini pun aku coba gaungkan ke suamiku.
Ketika tadi kita melintasi perjalanan dari rumah ke Purwokerto, untuk kontrol asam lambungku di Rumah Sakit Bunda.
Aku dan suami punya tujuan yang ingin kita capai, dan aku ceritakan bagaimana aku mencapai tujuan dengan memantaskan diri.
Dulu, saat masih lajang, frasa memantaskan diri hanya untuk orang-orang yang sedang mendambakan kekasih halalnya.
Namun, ternyata frasa itu tetap aku perlukan ketika sudah menikah dan kita punya segudang tujuan yang ingin kita capai.
Perjalananku Memantaskan Diri untuk Mencapai Asa
“Pokoknya kalau aku sudah besar nanti, aku bisa keliling dunia tanpa pakai uangku sendiri,” ucapku pada diriku sendiri yang masih memakai seragam merah putih.
Mungkin itu sekitar tahun 2005-an.

Namun, langkahku untuk memantaskan diri barulah tahun 2013. Aku memulai untuk membuat paspor pertamaku untuk mendaftar program summer camp di New York.
Bagaimana hasilnya? Nihil, aku gagal dan tidak terpilih karena banyak sekali pesertanya dari seluruh dunia.
Apakah aku putus asa? Oh bukan nabila namanya kalau putus asa.
Aku lantas apply puluhan program ke luar negeri, tapi gagal maning, gagal maning.
Hingga kondisi pasporku berubah warna karena ketumpahan tolak angin.
Waktu berlalu demi waktu dan paspor itu hanya teronggok di tumpukan dokumen saja.
Namun, aku masih percaya bahwa akan ada saatnya aku bisa ke luar negeri GRATIS.
Tahun demi tahun berlalu, setelah kuliah aku tersibukkan dengan urusan pekerjaan. Namun, impian itu masih ingin kukejar.
Aku ingin menjelajahi bumi Allah yang lain dan bisa meninggalkan jejak sujud di bumi Allah yang lain.
Aku memulai lagi memantaskan diri. Paspor pertamaku sudah usang bahkan kadaluarsa.
Saat itu ada pendaftaran program YSEALI yang ke Filipina, aku pikir ini kesempatanku untuk memulai lagi.
Aku pun pergi ke imigrasi untuk memperbaharui pasporku.
Saat aku perbaharui pasporku, baru tahu, dong, kalau sekarang masa berlaku paspor bisa 10 tahun. Wah, asyik, nih.
Paspor sudah kupunyai dan aku apply program dari YSEALI itu. Gimana hasilnya? Zonk lagi.
Namun, hanya beda satu bulan, aku ikut lomba menulis blog dari Sampoerna University. Hadiah utamanya adalah kunjungan ke University of Arizona selama dua minggu.
Aku ikut lombanya pas hari-H, membuat dua artikel dan sangat deadliner. Namun, konsep yang ingin kutulis sudah menempel di kepalaku. Sehingga, aku masih bisa submit sebelum beberapa menit deadline.
Setelah submit lomba, aku deg-degan, apakah aku jadi pemenangnya atau bukan.
Dan tiba-tiba ada pesan WhatsApp dari panitia lomba yang menyatakan bahwa aku masuk finalis.
Gemetar tanganku, apa iya kah? Namun, belum pasti apakah aku yang dapat juara umum atau bukan. Nanti hasilnya saat di Jakarta.
Berangkatlah aku ke Jakarta, aku berhitung apakah akomodasi dan biaya transportasi yang aku keluarkan ini worth it dengan yang aku dapat.
Namun, bismillah saja.
Tibalah hari pengumuman, aku datang ke gedung Sampoerna University. Gedungnya megah dan terlihat banyak siswa-siswa yang dari tampangnya saja sudah terlihat jenius.
Aku pun masuk ruangan dan sudah hampir mulai.
Hatiku masih berdegup kencang.
Tibalah saat pengumuman. Pertama, yang diumumkan adalah hadiah hiburan.
Aku berharap tidak ada namaku disitu, dan memang tidak ada.
Kemudian lanjut pengumuman pada pemenang utama. Ada dua pemenang utama yang dapat hadiah ke Amerika gratis.
Dan namaku disebut!!
Aku speechless dan gak nyangka. Karena semalam aku mimpi sedang seperti berada di ruang ini, tapi namaku tidak disebutkan sebagai pemenang. Namun, hari ini kebalikannya.
Ya Allah aku ke luar negeri gratis.
Pengumuman lomba itu sekitar bulan Februari 2023 dan aku berangkat ke Amerika dengan fasilitas terbaik di bulan Juli 2023.
Itulah kisahku memantaskan diri. Awal aku bikin paspor 2013 dan akhirnya aku bisa ke luar negeri gratis 10 tahun kemudian.
Mungkin dengan memantaskan diri tidak langsung mempercepat, tapi setidaknya kita sudah menyiapkan wadah untuk mendapatkan apa yang kita inginkan.